Jumat, 25 Februari 2011

Asal Mula Binatang Keledai

Konon ada tiga binatang yang
ingin berubah menjadi Kuda
karena dihasut oleh Ular.
Mereka berusaha meniru Kuda
hingga akhirnya salah satu
berubah menjadi Jerapah. Ketika melihat Jerapah, Kuda
berteriak ketakutan melihat
lehernya yang kelewat
panjang dan tubuhnya yang
penuh totol .
Akibatnya, dua binatang yang belum berubah berlari
menyelamatkan diri karena
takut akan berubah seperti
Jerapah.

Kedua binatang itu terus
berlari hingga kelelahan.
Mereka saling memandang.

"Di mana raksasa tadi? Apakah
dia sudah pergi? Seperti apa
bentuknya?," tanya yang
pertama.

"Kukira kau melihatnya!,"
teriak yang kedua.

"Kita sudah meninggalkannya
dalam keadaan yang buruk.
Kita tidak setia!," kata yang
pertama sekali lagi.

Sementara itu, seekor ular
bergelung di tanah. "Kalian
sudah melihat betapa indahnya
kuda, bukan?" Kata ular.
"Pantas saja Yang Mulia Gajah
menyukainya".

"Benar kata Ular. Lebih baik
sekarang kita mencari
binatang lain yang akan kita
jadikan bahan percobaan. Kita
akan membentuk badannya
sesuai ingatan kita tentang kuda," kata binatang kedua.

Mata Ular berbinar. Kedua
binatang itu masuk dalam
perangkapnya.

Jika kedua binatang itu
menggunakan binatang lain
untuk percobaan, kedua
binatang itu sudah berbuat
jahat.

"Di mana kita akan mendapat
binatang lain?" tanya yang
kedua.

"Tenanglah. Aku mengenal
seekor binatang yang suka
memakan akar, Si Pemakan
Akar. Nanti, dia akan kuajak
ke sini, sahabat," kata Ular
merayu.

Ia bergegas merayap ke
tengah hutan untuk mencari Si
Pemakan Akar.

Malam semakin pekat. Di
belakangnya sudah ada
binatang yang matanya
hampir tertutup karena
mengantuk. Mereka lalu
berseru, "Akar.. akar.. di mana ada akar?,"

Ular mendesis, "Akar itu akan
kaudapatkan besok pagi kalau
kau tinggal di sini dengan
tenang dan tidak banyak
cakap!"

Ular menoleh pada dua
binatang tadi, "Kalian harus
melakukan percobaan
secepatnya!"

Dengan segera, kedua binatang
tadi mengutak-atik tubuh si
Pemakan Akar. Tiba-tiba,
kedua binatang tadi sadar
mereka sudah melakukan
kesalahan. Mereka lupa memberi surai dan ekor pada si
Pemakan Akar! Tidak ada satu
pun dari kedua binatang itu
yang bisa menemukan cara
membuat sesuatu yang mirip
rambut Peri Matahari.

Ular berpikir keras. Akhirnya,
ia memberi perintah,
"Pemakan Akar, pergilah ke
ladang jagung dan ambillah
rambut jagungnya. Nanti, kita
akan menyisir rambut jagung itu agar rapi. Nanti, kita juga
bisa memperpanjangnya.
Rambut jagung ini bisa kita
jadikan surai dan ekor yang
mirip dengan surai dan ekor
Kuda. Pasti hasilnya sempurna. Nanti kau akan kuberi upah
berupa dua buah akar."

Si Pemakan Akar melambai-
lambaikan telinga yang
panjang dengan sangat riang.
Ia sangat ingin memakan akar-
akar yang dijanjikan Ular.

Ladang Jagung dijaga ketat
oleh Pasukan Semut. Tidak ada
seekor binatang pun yang bisa
mencuri jagung dari sana. Oleh
karena itu, Si Pemakan Akar
menunggu hingga malam semakin larut. Beberapa
pasukan Semut mulai
mengantuk. Mereka lengah.
Begitu tiba saat yang tepat, Si
Pemakan Akar menerobos
masuk dan menarik salah satu pohon jagung dengan giginya.

Sayang, ia terlalu berisik.
Akibatnya, Pasukan Semut
terjaga. Mereka berteriak,
"Ada pencuri jagung! Ada
pencuri jagung!"

Si Pemakan Akar berlari
secepat kilat. Dalam hati, ia
sadar bahwa ia salah. Akan
tetapi, janji Ular akan
memberinya dua buah akar
membuatnya rela melakukan apa saja.

Pagi mengganti malam.
Matahari sudah tinggi. Di mana-
mana, terdengar bunyi
binatang yang mencari makan.
Tak jauh dari tempat Ular dan
kawan-kawan, terdengar langkah Gajah. Rupanya,
Pasukan Semut sudah
memberitahu Gajah bahwa
semalam ada pencuri jagung.
Gajah sedang menyelidiki
setiap binatang.

"Celaka, Gajah datang ke sini!
Kita bisa ketahuan," keluh Ular.

Di belakang Ular, terdengar
bunyi gemerisik.

"Siapa itu?," Tanya Ular.

"Aku!" Teriak si Pemakan
Akar sekeras-kerasnya.

Ia ingin menyatakan perasaan
gembira karena berhasil
mendapatkan rambut jagung.
Ia yakin kalau Ular akan
memberinya upah akar-akar
yang gemuk.

Mendengar teriakan si
Pemakan Akar, Gajah langsung
berteriak. "Hei! Apa yang
terjadi di sebelah sana?!"

Semak belukar itu dikuak oleh
Gajah dengan gadingnya.
Kepalanya yang besar itu
kelihatan. Ia terkejut ketika
melihat makhluk aneh di
depannya: Si Pemakan Akar yang bentuknya sudah
berubah!

"Hei, siapa kamu?" Gajah
mengernyitkan kening.

"Gajah," kata binatang
pertama sambil melangkah ke
depan, "Kau selalu mengatakan
bahwa Kuda adalah binatang
terbaik. Sekarang, kami
berusaha menirunya. Lihatlah si Pemakan Akar. Dia mirip
dengan Kuda, bukan? Setelah
dia berubah, kami akan
berubah juga."

Saat itu juga, wajah Gajah
memerah. Ia sangat marah.
Matanya merah seperti
menyemburkan api. Ia
melangkah ke depan.

"Mengapa kalian mengubah
bentuknya menjadi jelek?
Agar dia menjadi tiruan Kuda
yang paling buruk."

"Setelah itu, kami akan
membentuk tubuh kami lebih
baik daripada dia," Binatang
pertama menundukkan
kepala.

Gajah membelalakkan mata
karena sangat marah.
"Tidakkah terpikir oleh kalian
bahwa kalian sudah
menghancurkan bentuk si
Pemakan Akar?"

Pemakan akar sekarang kita
kenal dengan Tupai, dan kedua
binatang itu berubah menjadi
Keledai...

************
Nilai moral: Kita wajib mensyukuri apapun
yang telah dianugerahkan
Allah kepada kita.

1 komentar:

PESAN SAYA..
Berkomentarlahh dengan baik..
Dukung dan Hargailah penulis blog ini..
Tinggalkan komentar anda..
Dan "INGAT BLOG SAYA BUKAN TEMPAT PROMOSII"..

Sering2 kunjungi blog saya.. Mksiih..
Catat..
Http://fuadliker.blogspot.com

Hati-hati dengan "EFEK SAMPING" dari gambar-gambar diblog ini, saya tidak bertanggung jawab :D

Popular Posts

 

Copyright © KOLEKSII PRIBADII FUAD EMPAT Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger